PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN
PERPUSTAKAAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA
DI UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jamaluddin1,*
ABSTRAK
Penelitian
ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui Pengaruh frekuensi pemanfaatan layanan
perpustakaan terhadap prestasi belajar mahasiswa Universitas Hasanuddin; (2)
Untuk mengetahui Pengaruh intensitas pemanfaatan layanan perpustakaan terhadap
prestasi belajar mahasiswa Universitas Hasanuddin; (3) untuk mengetahui dan
menganalisis manakah faktor-faktor tersebut berpengaruh dominan dan signifikan
terhadap prestasi belajar mahasiswa. Penelitian ini
dilaksanakan pada UPT Perpustakaan Universitas Hasanuddin Makassar dengan
populasi seluruh mahasiswa Universitas Hasanuddin yang mengunjungi perpustakaan
dengan sampel sebanyak 76 orang mahasiswa. Analisis data yang digunakan adalah
analisis deskriptif untuk menjelaskan data frekuensi pemanfaatan berbagai
layanan yang ada di perpustakaan dan prestasi belajar mahasiswa Unhas.
Sedangkan Analisis regresi linear sederhana dengan rumus Koefisien Korelasi
Product Moment digunakan untuk membuktikan adanya hubungan positif antara
pemanfaatan layanan perpustakaan dengan prestasi belajar mahasiswa. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa dugaan hipotesis Ho ditolak dan Hi
diterima yaitu Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pemanfaatan
layanan perpustakaan dengan prestasi belajar mahasiswa di Universitas
Hasanuddin. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa variabel pelayanan sirkulasi
yang paling dominan berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa.
.
Kata Kunci: Layanan, Pemanfaatan
Perpustakaan, Prestasi belajar.
Perpustakaan berperan
sebagai pusat informasi pembelajaran bagi setiap jenjang pendidikan. Perpustakaan
sebagai pusat sumber informasi menyimpan informasi pembelajaran dalam berbagai
bentuk dan jenisnya, dapat dimanfaatkan oleh seluruh anggota masyarakat untuk
pemenuhan kebutuhan mereka akan informasi seperti untuk penelitian, belajar,
mengisi waktu luang untuk membaca, dan sebagainya. Peranan perpustakaan pada
abad sekarang ini tidak lagi terbatas pada buku-buku saja melainkan juga
mencakup buku cetak lain yang bukan buku, misalnya : majalah, surat kabar,
tape, film, microfilm, dan dalam bentuk digital seperti elektronik jurnal (e-journal), buku elektronik (e-Book) dan sebagainya yang dihasilkan
oleh kemajuan ilmu dan teknologi.
Pemanfaatan sumber belajar yang disediakan oleh perpustakaan
dalam proses pembelajaran akan
menimbulkan prestasi belajar yang baik, karena mahasiswa akan termotivasi membaca buku, mahasiswa
berminat serta perhatian terhadap disiplin ilmu yang ditekuninya. Dengan memanfaatkan sumber belajar yang disediakan
perpustakaan, mahasiswa dapat menggunakan
sebanyak mungkin waktu luang diluar jam kuliah untuk membaca, mengamati, meresapi, mengahayati dan pada akhirnya memiliki sejumlah
pengetahuan, sikap, dan keterampilan tertentu sebagai hasil belajar atau membaca.
Prestasi yang dicapai oleh mahasiswa merupakan proses pembelajaran yang mengandung serangkaian cara belajar
mahasiswa dan cara mengajar dosen, yang kesemuanya berdasarkan keterampilan dan
keseringan dosen atau mahasiswa memanfaatkan berbagai sumber informasi pembelajaran
seperti toko buku, perpustakaan, media massa, teman/orang lain yang merupakan
hubungan timbal balik yang tidak terpisahkan.
Rumusan Masalah :
Berdasarkan uraian yang telah
dikemukakan, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1.
Apakah pemanfaatan layanan
perpustakaan berpengaruh positif terhadap prestasi
belajar mahasiswa Unhas ?
2.
Apakah Intensitas pemanfaatan layanan perpustakaan berpengaruh positif terhadap prestasi belajar mahasiswa Unhas ?
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan
hal-hal sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui pengaruh positif frekuensi pemanfaatan layanan perpustakaan terhadap prestasi belajar mahasiswa Unhas
2.
Untuk mengetahui pengaruh positif intensitas pemanfaatan layanan perpustakaan terhadap prestasi belajar mahasiswa Unhas
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk
kepentingan sebagai:
1. Bahan masukan
bagi UPT Perpustakaan Unhas dalam memberikan layanan sehingga membawa pengaruh
positif terhadap prestasi belajar mahasiswa di Universitas Hasanuddin.
2. Bahan informasi
bagi pengembangan pendidikan dan referensi tambahan bagi pihak-pihak yang
berminat untuk penelitian selanjutnya.
Tinjauan
Teori
Pengertian Perpustakaan
Menurut Trimo (2009) “Perpustakaan perguruan tinggi adalah suatu lembaga di
mana dikumpulkan, diolah/dikembangkan, diciptakan, dan disebarkan
gagasan-gagasan pengetahuan manusia dalam bentuk buku-buku atau bahan lainnya
(seperti slides, filmstrip, film, pita suara, pamflet, dan seterusnya) yang
diperuntukkan tidak hanya bagi individu-individu dalam lingkungan universitas
yang bersangkutan saja, akan tetapi juga bagi orang-orang di luar dinding
lembaga penaung itu diberikan kesempatan
mempergunakannya.”
Pendapat
yang hampir senada dikemukakan oleh
Daryanto (2005), yang menyatakan bahwa perpustakaan
adalah “suatu lembaga yang pekerjaannya mengumpulkan (bahan pustaka), dan menyediakan sarana (berupa gedung) agar orang dapat memanfaatkan pustaka yang
dihimpunnya”.
Definisi perpustakaan dari IFLA (International Federation of Library Associations) menyebutkan bahwa
: Perpustakaan merupakan suatu tempat yang mengolah informasi terekam, baik
dalam bentuk tercetak, non cetak, serta bahan-bahan hasil teknologi canggih
lainnya, untuk kepentingan pendayagunaan bagi masyarakat luas (Sulistyo-Basuki,
2010).
Pengertian Pelayanan Perpustakaan
Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2002), layanan atau pelayanan berarti
perihal atau cara melayani, atau usaha melayani kebutuhan orang lain. Dalam
pengertian ini bermakna perihal cara melayani kebutuhan (berupa informasi)
pemakai perpustakaan.
Pelayanan pemakai perpustakaan bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan pemakai dalam memanfaatkan perpustakaan melalui pelayanannya. Ada dua
hal penting yang terkandung dalam pengertian ini. Pertama, buku merupakan unsur
utama dari suatu layanan perpustakaan; kedua, penyebaran informasi merupakan
istilah umum semua produk pelayanannya.
Trimo (2009) mengungkapkan hasil riset
bahwa sukses tidaknya pelayanan suatu perpustakaan banyak bergantung pada
fasilitas dan kelengkapan gedung/ruang perpustakaan, koleksi, serta staf
perpustakaan.
Terdapat
tiga jenis layanan perpustakaan yang paling menonjol yaitu: layanan sirkulasi, layanan referensi/rujukan,
dan layanan ruang baca. Oleh karena itu, dalam pembahasan ini hanya ketiga
jenis layanan tersebut yang akan dibahas. Walaupun sesungguhnya masih ada
beberapa jenis layanan yang diberikan oleh perpustakaan berdasarkan jenis
perpustakaannya dan juga tergantung pada kemampuan pustakawan dalam memberikan
pelayanan serta kekuatan-kekuatan koleksi bahan pustaka yang dimilikinya.
Selanjutnya, dari ketiga jenis pelayanan ini akan dibahas satu persatu berikut
ini.
Pengertian Layanan Sirkulasi
Layanan sirkulasi atau layanan
peminjaman dan pengembalian buku merupakan ujung tombak jasa perpustakaan
karena bagian inilah pertama kali berhubungan dengan pemakai serta paling
sering digunakan oleh pemakai. Secara umum, layanan sirkulasi mengandung
pengertian “kegiatan peredaran koleksi bahan pustaka baik yang dilakukan di
dalam perpustakaan maupun keluar perpustakaan” (Nurhadi , 2003).
Pengertian Layanan Referensi
Dalam Kamus bahasa Inggris (Echols dan Shadily, 2003)
referensi
berasal dari kata Inggris to refer yang artinya menunjuk atau
merujuk. Di dalam perpustakaan artinya
menunjuk kepada sesuatu bahan-bahan rujukan yang dapat menjawab pertanyaan yang
disampaikan oleh pengunjung perpustakaan. Makin lengkap bahan rujukan yang
dimiliki perpustakaan makin mampulah pustakawan menjawab pertanyaan yang
diajukan pengunjung. Dengan demikian pengunjung akan puas dalam usahanya
mencari informasi di perpustakaan.
Donald Davinson,
dalam bukunya: Reference Service (2000:11). “Layanan Referensi dan
informasi adalah aktifitas yang dilakukan oleh para pustakawan, dengan
menggunakan buku-buku dan bahan-bahan pustaka lainnya yang mereka miliki untuk
tujuan berbeda dari bahan-bahan yang disediakan untuk bacaan di rumah atau
pemakaian di luar perpustakaan.”
Katz dalam bukunya
Introduction to Reference Work, Vol.II (2004:4). membedakan antara reference
work dengan reference service. Reference Work berarti kegiatan menjawab
pertanyaan-pertanyaan referensi dari pengguna secara efisien dan cepat,
sedangkan reference service juga
mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di belakang layar seperti akuisisi,
supervisi dan administrasi, penyusunan sarana bibliografi/indeks, serta
mengajarkan bagaimana menggunakan perpustakaan secara baik dan benar.
Menurut American Library Association (dalam
Sulistyo-Basuki), Pengertian layanan rujukan (reference
service ) adalah sebagai layanan yang berhubungan secara langsung dengan
pembaca dalam memberikan informasi dengan menggunakan sumber-sumber
perpustakaan untuk kepentingan studi dan riset. Pengertian tersebut pada
prinsipnya tidak berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Donald Davinson diatas.
Ada 3 jenis layanan referensi dasar (pokok) yang pada teorinya digolongkan
secara terpisah, tetapi pada prakteknya terkadang dilakukan secara bersama-sama.
Ketiga jenis layanan referensi tersebut: pertama, adalah layanan informasi yang
dilakukan dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan pengguna sesuai kebutuhan
informasi mereka mulai dari informasi yang sangat sederhana sampai dengan
informasi yang sangat kompleks, melayani kebutuhan informasi pengguna dengan
cara melakukan kerjasama, silang layan dan lain sebagainya. Yang kedua adalah pembelajaran (instructional) yaitu memberikan petunjuk
dan pengajaran kepada pengguna untuk dapat menemukan letak informasi (locate information) yang dibutuhkan
secara mandiri atau membantu pengguna untuk memilih dan menggunakan alat-alat
bantu (reference tools) yang ada
seperti menggunakan koleksi referensi, menggunakan catalog, menggunakan
database online, internet dan lain sebagainya. Jenis layanan yang ketiga adalah
bimbingan (guidance)
yaitu membantu pemakai perpustakaan dalam memanfaatkan perpustakaan. Jadi
semacam bimbingan pemakai perpustakaan (Users
Guide).
Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan
Intensitas pemanfaatan perpustakaan adalah tingkat keseringan pemanfaatan perpustakaan oleh mahasiswa dalam kurung waktu tertentu. Semakin tinggi tingkat
intensitas pemanfaatan
perpustakaan akan semakin luas pula
wawasan keilmuan mahasiswa.
Suryabrata (2005:88)
mengemukakan bahwa intensitas penggunaan sumber informasi belajar akan
memengaruhi tingkat pemahaman siswa, dimana semakin sering siswa menggunakan
sumber informasi belajar akan meningkatkan pengetahuan siswa yang secara tidak
langsung akan memengaruhi prestasi belajar siswa.
Pengukuran tingkat intensitas pemanfaatan perpustakaan oleh mahasiswa dapat dilakukan dengan melihat
frekuensi pemanfaatan semua jenis layanan perpustakaan yang
digunakan oleh mahasiswa yakni frekuensi pemanfaatan layanan peminjaman buku, layananan referensi, layanan koleksi majalah/jurnaldan surat kabar, layanan koleksi khusus (skripsi, tesis,
disertasi, laporan penelitian) frekuensi
penggunaan internet
(e-journal dan e-book).
Kerangka Konseptual
Pokok pikiran dari
penelitian ini adalah melihat keberhasilan belajar mahasiswa yang merupakan
tumpuan dan tujuan utama dalam penyelenggaraan pendidikan akademik di
Universitas Hasanuddin. Sebab keberhasilan belajar bertalian dengan upaya untuk
meningkatkan mutu luaran alumni Unhas, maka pemanfaatan perpustakaan merupakan
salah satu unsur penunjang yang penting dalam meningkatkan prestasi belajar
mahasiswa.
Perpustakaan merupakan
salah satu bagian penting dalam menunjang keberhasilan belajar mahasiswa.
Perpustakaan memberikan layanan informasi yang terdiri atas beberapa jenis
layanan dan yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah: 1. Layanan
peminjaman buku; 2. Layanan Referensi; 3. Layanan Koleksi Khusus Karya Ilmiah;
4. Layanan Surat kabar dan majalah tercetak dan elektronik; 5. Layanan Koleksi
Kajian; 6. Layanan Internet; 7. Layanan Jurnal Elektronik dan Buku Elektronik;
8. Layanan Pascasarjana Corner & American Corner. Jenis layanan tersebut
dimanfaatkan oleh mahasiswa Unhas dalam proses belajar.
Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah dalam
penelitian ini, penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut :
“Terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara intensitas pemanfaatan perpustakaan dengan
prestasi belajar mahasiswa di Universitas Hasanuddin”
METODE
Penelitian ini dilaksanakan di UPT Perpustakaan Unhas, dilaksanakan pada bulan
Desember 2012 sampai dengan Bulan Februari Tahun 2013.
Jenis data yang dikumpulkan dalam
penelitian ini adalah data kuantitatif. Sumber data adalah subjek dari mana
data dapat diperoleh (Arikunto, 2007). Karena peneliti menggunakan kuesioner
dalam pengumpulan datanya, maka sumber data penelitian ini adalah responden,
yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan tertulis
peneliti.
Data Primer adalah data yang diperoleh
melalui penelitian langsung pada objek yang akan diteliti di lapangan dengan
menyebarkan kuesioner atau daftar
pertanyaan yang berhubungan dengan masalah pemanfaatan layanan perpustakaan.
Sementara data Sekunder adalah data yang diperoleh dari tempat
penelitian yaitu berupa bahan-bahan tertulis seperti buku dan dokumen, serta
literatur yang ada kaitannya dengan penelitian.
Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan metode
survei dengan melakukan pengumpulan data di lapangan terhadap populasi
(mahasiswa Unhas angkatan 2009 s.d. 2010), kemudian
membuat taksiran secara akurat berdasarkan data yang dikuantifikasi mengenai
berbagai karakteristik mahasiswa yang terpilih sebagai sampel penelitian.
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif korelasional, sebab semua
variabel yang akan diamati dideskripsikan, selanjutnya dikorelasikan antara
variabel bebas (pemanfaatan perpustakaan) dengan
variabel terikat (prestasi belajar).
Langkah-langkah pengumpulan datanya
adalah membuat daftar pertanyaan sesesuai variable dan indikatornya, kemudian
menyebarkannya kepada sejumlah 76 orang responden sebagai sampel. Selanjutnya
data yang terkumpul diolah, ditabulasi, dihitung dan diberi skor, kemudian
dianalisis.
D.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh mahasiswa Unhas yang mengunjungi perpustakaan Unhas dan aktif memanfaatkan
perpustakaan pada tahun 2012.
Sampel dalam penelitian ini sebesar 76 orang yang diperoleh dari jumlah populasi sebesar 507
orang (rata-rata jumlah pengunjung perpustakaan per hari) berdasarkan asumsi bahwa 15% cukup representatif (Arikunto, 2007) dengan rumus :
S = R.N
jadi
S = 15% x 507
S
= 76 orang
Dimana
: S = Sampel
R
= Rasio
N
= Jumlah Anggota Populasi
Sampel yang diambil ditentukan dengan
teknik random sampling, yakni sampel diambil secara acak.
E. Analisis
Data
Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, dimaksudkan untuk menggambarkan masing-masing variabel. Analisis
deskriptif yang digunakan adalah tabel frekwensi, mean, median, modus, standar
deviasi, skor maksimum dan minimum. Untuk penggeneralisasian digunakan analisis
statistik regresi linear sederhana melalui program komputer SPSS (Statistic
Package For Social Science) versi 16.00.
Sebelum analisis inferensial dilakukan
terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis yaitu : uji validitas, uji
reliabilitas, uji normalitas, uji homogenitas dan uji linearitas. Setelah lolos
dari uji persyaratan tersebut, barulah dapat dilanjutkan untuk dianalisis
secara inferensial atau uji statistik.
Definisi Operasional
Adapun definisi operasional dalam penelitian ini
adalah :
1. Frekuensi pemanfaatan perpustakaan, yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kekerapan,
jumlah waktu, dan jumlah koleksi perpustakaan yang dimanfaatkan diberi skor
yang diperoleh dari jawaban atas butir-butir
pertanyaan dalam angket yakni jika jawaban (a) diberi skor 1, (b) diberi skor
2, (c) diberi skor 3, (d) diberi skor 4 dan jawaban (e) diberi skor 5, yang mencakup frekuensi pemanfaatan perpustakaan yang
meliputi layanan sirkulasi (peminjaman buku), layanan referensi, dan layanan
koleksi khusus (skripsi, tesis, disertasi), layanan internet, layanan
elektronik jurnal dan e-book, layanan pascasarjana
corner dan American Corner.
2. Prestasi belajar mahasiswa adalah
skor rata-rata hasil belajar mahasiswa dalam semester ganjil dan genap tahun akademik
2010-2011. Kriteria penilaiannya adalah :
sangat rendah (IPK 1.00-1.59),
rendah (IPK 1.60 - 2.19),
sedang (IPK 2.20 - 2.79),
tinggi (IPK 2.80 - 3.39) dan
sangat tinggi (IPK
3.40-4.00).
HASIL DAN DISKUSI
1.
Identitas Responden
Jenis Kelamin Responden
Jenis kelamin responden
dapat diperoleh gambaran bahwa dari 76 responden,
ternyata dominasi jenis kelamin perempuan tampak jelas pada tabel di atas, yakni responden berjenis kelamin
perempuan menguasai lebih dari separuh jumlah responden yaitu 62% atau 47 responden
sedangkan jenis kelamin laki-laki hanya 29 responden
atau 38%.
Umur Responden
Usia mahasiswa yang mengunjungi perpustakaan UNHAS tercatat paling muda
adalah 18 tahun dan paling tua adalah 25 tahun. Oleh karena itu, penelitian ini
dibedakan menjadi empat tingkatan usia, yaitu umur 18-19, 20-21, 22-23, dan 24-25
tahun. Untuk mengetahui distribusi responden berdasarkan tingkatan umur, dapat
dilihat tabel berikut:
Diperoleh gambaran
bahwa dari 76 responden, umur antara 18-19 tahun
yang terbanyak yaitu 31 orang, dan umur antara 20-21 tahun sebanyak 25 orang, umur 22-23 tahun sebanyak 12 orang sedangkan yang berumur antara 24-25 tahun hanya 8 orang. Hal ini memberi gambaran
bahwa usia 18-19 paling banyak mengunjungi perpustakaan, karena usia ini adalah
kebanyakan mahasiswa baru yang mana paling banyak pula yang mengerjakan tugas
atau mencari literatur di perpustakaan. Sementara usia 24-25 kurang mengunjungi
perpustakaan, karena pada usia ini mahasiswa kebanyakan telah menyelesaikan
studinya.
Keanggotaan perpustakaan
Setiap pengunjung
diwajibkan menjadi anggota dan memiliki
kartu anggota perpustakaan untuk dapat memanfaatkan koleksi bahan pustaka. Perpustakaan UNHAS memberi peluang kepada mahasiswa
untuk memanfaatkan koleksi secara maksimal dengan cara mendaftar menjadi
anggota peminjam. Diperoleh gambaran bahwa dari 76
responden, 72 orang atau 94,74% di antaranya terdaftar sebagai anggota perpustakaan dan sisanya sebanyak empat responden atau 5,26% tidak terdaftar sebagai anggota di Perpustakaan Unhas. Mayoritas pengunjung perpustakaan memiliki kartu anggota
menunjukkan pengunjung perpustakaan yang aktif memanfaatkan perpustakaan. Hanya
pengunjung yang memiliki kartu anggota yang berhak meminjam bahan pustaka di
bagian pelayanan sirkulasi.
Hubungan Intensitas pemanfaatan
perpustakaan (X) Terhadap Prestasi
Belajar Mahasiswa (Y)
Analisis hubungan inferensial dimaksudkan untuk
mengetahui taraf atau tingkat korelasi antara variabel independent dengan
variabel dependent, serta sejauh mana variabel independent memengaruhi variabel
dependent.
Hasil analisis menunjukkan bahwa koefisien korelasi
(r) = 0,653 dengan tingkat signifikansi 0.000 (sig < a 0.05),
dengan demikian H0 diterima yang berarti terdapat hubungan antara frekuensi
pemanfaatan perpustakaan terhadap prestasi belajar mahasiswa dengan koefisien
sebesar 0,653 yang menunjukkan hubungan yang kuat.
Koefisien determinasi (R square) sebesar 0,588 yang
berarti koefisien determinasi pengaruh frekuensi pemanfaatan perpustakaan (X) terhadap prestasi belajar mahasiswa (Y) sebesar 0,588
atau 58,8% variansi Prestasi Belajar Mahasiswa Unhas dapat dipengaruhi oleh
frekuensi pemanfaatan perpustakaan, sedangkan sisanya 41.2%
dipengaruhi oleh faktor lain di luar model ini.
Analisis variansi (Uji F) menunjukkan bahwa nilai F
sebesar 115.584 dengan tingkat signifikansi 0.000 (sig < a 0.05). Dengan
demikian H0 diterima yang berarti terdapat hubungan yang linear antara
frekuensi pemanfaatan perpustakaan dengan prestasi belajar
mahasiswa Unhas.
Adanya pengaruh yang positif, menunjukkan bahwa setiap
peningkatan frekuensi pemanfaatan perpustakaan akan
menyebabkan meningkatnya nilai prestasi belajar mahasiswa.
Berdasarkan persamaan regresi antara kedua variabel
yang dirumuskan
Y = β0 + β1X,
dapat dilihat persamaan regresi yang menunjukkan
prediksi pengaruh variabel frekuensi pemanfaatan perpustakaan terhadap prestasi
belajar mahasiswa yaitu :
Y = 0.652 + 0,968 X
Menunjukkan bahwa variabel frekuensi pemanfaatan perpustakaan memberikan
kontribusi secara konstan terhadap prestasi belajar mahasiswa sebesar 0.652,
dimana pada setiap kali perubahan frekuensi pemanfaatan perpustakaan, akan menyebabkan terjadinya perubahan prestasi
belajar mahasiswa sebesar 0.968 kali satuan.
Pembahasan
Berdasarkan metode statistika, pengujian hipotesis
telah dilakukan dan melahirkan suatu jawaban sebagai refleksi dari penerimaan
dan atau penolakan hipotesis penelitian yang diajukan. Namun demikian, sesuai
dengan fungsi dari metode statistika sebagai suatu alat interpretasi dalam arti
metode statistik hanya dapat menentukan penerimaan dan atau penolakan suatu
hipotesis penelitian, sehingga masih perlu suatu upaya mengkaji lebih jauh di
dalam menafsirkan suatu fenomena yang ada secara nyata terhadap masalah yang
diteliti.
Dalam bagian awal tesis ini, penulis telah
mengemukakan adanya suatu fenomena mengenai kualitas pendidikan yang masih
relatif rendah. Berbagai upaya telah dilakukan, salah satu di antaranya adalah
optimalisasi pengelolaan dan pemanfaatan perpustakaan dengan
pengadaan bahan pustaka yang relevan dengan kebutuhan mahasiswa, peningkatan
kualitas SDM, perbaikan sarana-saran penunjang lainnya. Pengelolaan
perpustakaan secara optimal bertujuan untuk lebih meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.
Berdasarkan kenyataan tersebut akan dikaji pengaruh
frekuensi pemanfaatan perpustakaan terhadap prestasi
belajar mahasiswa tersebut secara detail.
Frekuensi Pemanfaatan Perpustakaan
Frekuensi pemanfaatan perpustakaan adalah tingkat keseringan pemanfaatan perpustakaan oleh mahasiswa dalam kurung waktu tertentu. Semakin tinggi tingkat
frekuensi pemanfaatan perpustakaan akan semakin luas
pula wawasan keilmuan mahasiswa yang bersangkutan.
Hal ini dijelaskan pula oleh Sumadi (dalam E.R.Dewi 2006) bahwa intensitas pemanfaatan perpustakaan akan memengaruhi tingkat pemahaman mahasiswa, dimana semakin sering
siswa
(mahasiswa) menggunakan sumber informasi pembelajaran di perpustakaan akan
meningkatkan pengetahuan mahasiswa yang secara tidak langsung akan memengaruhi
prestasi belajar mahasiswa.
Hasil analisis secara
deskriptif frekuensi pemanfaatan perpustakaan menunjukkan bahwa frekuensi pemanfaatan layanan
sirkulasi dengan nilai rata-rata 4.336,
frekuensi pemanfaatan
layanan referensi dengan nilai rata-rata
4.0178, frekuensi pemanfaatan layanan koleksi khusus dengan nilai rata-rata 4.0789, frekuensi pemanfaatan layanan majalah dan surat kabar dengan nilai rata-rata 1.9216, frekuensi pemanfaatan layanan koleksi kajian dengan
nilai rata-rata 2.4784, frekuensi pemanfaatan layanan
internet dengan nilai rata-rata 4.2500, frekuensi pemanfaatan layanan jurnal elektronik dan buku elektronik dengan nilai rata-rata 4.0567, frekuensi pemanfaatan layanan pascasarjana korner dan American Corner dengan nilai rata-rata 4.0355.
Dari data tersebut di atas menunjukkan bahwa frekuensi pemanfaatan layanan sirkulasi, layanan koleksi khusus,
layanan referensi, layanan internet, layanan jurnal elektronik dan buku
elektronik, dan layanan pascasarjana korner dan American Corner memberi pengaruh yang positif terhadap peningkatan
indeks prestrasi kumulatif mahasiswa. Sedangkan frekuensi pemanfaatan layanan majalah dan
surat kabar, dan layanan koleksi
kajian kurang memberikan kontribusi
terhadap peningkatan indeks prestasi belajar mahasiswa.
Dari pemaparan di atas, menunjukkan bahwa frekuensi
rata-rata pemanfaatan perpustakaan oleh mahasiswa Unhas
yang berada dalam kategori sedang mengarah ke kategori tinggi, yang menunjukkan bahwa pemanfaatan semua jenis layanan
perpustakaan oleh mahasiswa masih perlu
ditingkatkan untuk terus meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.
Prestasi Belajar Mahasiswa Unhas
Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor
variabel prestasi belajar mahasiswa berada dalan kategori tinggi, nilai rata-rata sebesar 3,2879. Hasil prestasi belajar yang diperoleh mahasiswa
Unhas berada dalam kategori tinggi, dalam artian
sudah bagus,
walaupun demikian masih perlu terus diupayakan peningkatan prestasi belajar mahasiswa. Untuk
mendapatkan hasil yang maksimal sesuai yang diharapkan, maka faktor interen dan
faktor eksteren harus saling menunjang dan melengkapi dalam proses belajar,
sehingga prestasi belajar yang diharapkan tercapai sesuai dengan target.
Hubungan Intensitas pemanfaatan
perpustakaan dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Unhas
Perhitungan korelasi variabel X terhadap variabel Y
diperoleh sebesar 0,653. Jika dikonsultasikan dengan r tabel product moment
untuk N = 76 dengan taraf signifikansi 5% adalah 0,227 (r hitung = 0, 653 >
r tabel = 0,227). Semakin baik faktor-faktor yang memengaruhi pemanfaatan
perpustakaan, semakin baik pula hasil belajar pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia.
Hasil analisis diperoleh koefisien korelasi (r) = 0,653 dengan tingkat signifikansi 0.000 (sig < α 0.05),
angka ini mengarah ke angka 1 dan positif, dengan demikian H0
diterima yang berarti terdapat pengaruh positif antara intensitas pemanfaatan
perpustakaan terhadap prestasi belajar mahasiswa. Koefisien korelasi sebesar 0,653 menunjukkan hubungan yang kuat karena mendekati angka
1 positif. Semakin baik faktor-faktor yang memengaruhi pemanfaatan
perpustakaan, semakin baik pula hasil belajar mahasiswad.
Hasil analisis terhadap frekuensi pemanfaatan layanan
sirkulasi, layanan koleksi khusus, layanan
referensi, layanan internet, layanan jurnal elektronik dan buku elektronik, dan
layanan pascasarjana korner dan American Corner memberi pengaruh positif yang bermakna terhadap
nilai prestrasi belajar mahasiswa. Ini menunjukkan bahwa
semakin tinggi tingkat frekuensi pemanfaatan perpustakaan akan semakin tinggi
pula nilai prestasi belajar mahasiswa.
Berhasil tidaknya pendidikan yang dicapai oleh
mahasiswa adalah merupakan tanggung jawab antara mahasiswa, dosen dan sarana penunjang lain seperti perpustakaan. Dalam hal ini pengajaran selain ditinjau dari segi
proses dan hasil, juga dari segi sarana dan prasarana pendukung
pendidikan lainnya seperti laboratorium dan perpustakaan. Dimana adanya proses pengajaran yang optimal harus pula ditunjang oleh sarana dan prasarana pusat sumber
informasi pembelajaran. Bahwa hasil
belajar mahasiswa yang dicapai selain ditentukan oleh kemampuan mahasiswa itu
sendiri juga ditentukan oleh seringnya mahasiswa memanfaatkan perpustakaan sebagai pusat sumber
informasi ilmiah.
Pemanfaatan sumber informasi pembelajaran akan
menimbulkan prestasi belajar yang baik, termotivasi dan mahasiswa berminat
serta perhatian terhadap setiap sajian materi pembelajaran. Dengan memanfaatkan
perpustakaan
yang kaya akan sumber informasi pembelajaran mahasiswa dapat pula menggunakan sebanyak mungkin
alat indera untuk mengamati, meresapi, mengahayati dan pada akhirnya memiliki
sejumlah pengetahuan, sikap, dan keterampilan tertentu sebagai hasil belajar.
Apabila pembelajaran dilihat dari segi hasil yang dicapai oleh mahasiswa
tentunya mengharapkan bahwa semua hasil yang diperoleh itu membentuk suatu
sistem nilai kepribadian, sehingga memberi warna dan arah dalam semua
perbuatannya.
.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis deskriptif
dan kuantitatif ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.
Terdapat pengaruh
positif dan signifikan antara intensitas
pemanfaatan perpustakaan dengan prestasi
belajar mahasiswa Unhas, yang menunjukkan bahwa semakin tinggi intensitas
pemanfaatan perpustakaan akan semakin tinggi pula prestasi belajar mahasiswa.
2.
Rata-rata
frekuensi pemanfaatan perpustakaan dalam kategori tinggi yang menunjukkan bahwa pemanfaatan perpustakaan sudah digunakan oleh mahasiswa Unhas. Nilai prestasi belajar
mahasiswa Unhas rata-rata dalam kategori tinggi
menunjukkan prestasi belajar yang baik.
B. Saran
Berdasarkan temuan-temuan dalam penelitian, diajukan saran
sebagai berikut :
1.
Perlunya
peningkatan frekuensi pemanfaatan semua layanan
perpustakaan
yang telah dipaparkan untuk meningkatkan
prestasi belajar mahasiswa.
2.
Perlu
penyediaan layanan internet dengan tingkat kecepatan akses yang tinggi di Unhas sebagai langkah untuk menghadapi era
globalisasi. Perlu pula adanya pelatihan bagi mahasiswa tentang cara
pemanfaatan internet utamanya dalam hal mengakses informasi yang
berhubungan dengan proses perkuliahan mahasiswa seperti e-journal dan e-book.
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi, 2003. Manajemen Penelitian, Cet. VI, Rineka Cipta, Jakarta
_________________ 2007, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V,
Rineka Cipta, Jakarta.
Daryanto, 2005, Pengetahuan
Praktis Bagi Pustakawan. Malang, Bina Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri, 2000, Guru dan Anak Didik (Dalam Interaksi Edukatif), Rineka Cipta,
Jakarta
_________________ 2004, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, Usaha Nasional Surabaya
Donald Davinson, 2000, Reference
Service. New York: McGraw-Hill Book Company.
Echols dan Shadily, 2003 Kamus bahasa Inggris-Indonesia. Jakarta
Dewi, Erni Ratna, 2006, Hubungan
Frekuensi Penggunaan Sumber Informasi Pembelajaran Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa
STKIP Muhammadiyah Barru. Makassar: PPS Unhas.
Gagne, Robert M., & Lislie J. Briggs, 1979. Principles of Instructional Design,
Rinehart & Wistan, New York
GBHN, 2005. Garis-garis
Besar Haluan Negara, Sinar Grafika Jakarta
Irmin, Soejitno, dan Abdul Rochim, 2004. Menjadi Guru yang Bisa Digurui dan Ditiru, Seyma Media, Jakarta
Hasan, Iqbal, 2010. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Katz, 2004. Introduction to Reference Work, Vol.II.
New York: McGraw-Hill Book Company.
Masrun dan Martaniah, SM., 2003. Psikologi Pendidikan, Yayasan Penerbit, F. Psikologi UGM, Yogyakarta
Mudhoffir, 2002. Prinsip-prinsip
Pengelolaan Pusat Sumber Belajar, Ed. III PT. Remaja Rosda Karya, Bandung
Nurhadi,Muljani A., 2003, Sejarah Perpustakaan dan Perkembangannya di Indonesia. Andi Offset,
Yogyakarta.
Rodney, Marcia J.; Keith Curry Lance; Christine
Hamilton-Pennell. 2009. The Impact of
Michigan School Librarians on Academic Achievement: Kids Who Have Libraries
Succeed. Lansing, Michigan: The Library of
Michigan
Soeatminah, 2002, Perpustakaan
Pustakawan dan Kepustakawanan,
Kanisius, Jogjakarta.
Sudjana, 2005, Metoda
Statistika, Edisi 6, cet. Ke-3, Tarsito, Bandung .
Sudjana, N, 2005. Penilaian
Hasil Proses Belajar Mengajar. Remadja Rosda Karya, Bandung.
Sugiyono, 2008. Statistika
Untuk Penelitian. Penerbit Alfabeta, Bandung.
Sulistyo-Basuki, 2010, Pengantar Ilmu Perpustakaan. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Suryabrata, Sumadi, 2005, Penyusunan Tes Prestasi Belajar, Prima Karya, Jakarta
Tirtaraharja, Umar, 2000. Kesejahteraan
Guru Sebagai salah satu Faktor Yang Berpengarug Terhadap Prestasi Belajar Murid
Sekolah Dasar. IKIP, Jakarta.
Tirtaraharja, Umar dan
S.L. La Sulo, 2005. Pengantar Pendidikan.
Rineka Cipta, Jakarta.
Trimo. Soejono, 2009, Pedoman
Pelaksanaan Perpustakaan. Remadja Rosda Karya, Bandung.
Undang-Undang
No. 20 Tahun 2003, Sistim Pendidikan Nasional, Depdiknas Jakarta.
Yusuf, Pawit M., 2008, Pedoman mencari Informasi, Remadja Rosda Karya, Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar